Bambang juga menjabarkan dugaabola88 terbaiknnya terkait ijazah Jokowi. Ia bahkan membawa seorang saksi.
Dalam keterangan pers setelah peninjauan, Jokowi menyebut progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 88,8 persen."Saya tadi mendapatkan keteranbola88 terbaikgan bahwa progressnya sudah mencapai 88,8 persen secara keseluruhan," kata Jokowi, Kamis.
Baca juga: 11 Rumah Warga di Purwakarta Ambruk Terdampak Proyek Kereta Cepat Jakarta-BandungJokowi menuturkan, kendala sempat terjadi saat membangun terowongan untuk proyek ini akibat kondisi tanah, tetapi hal itu sudah teratasi.Ia menyebutkan, dengan perkembangan tersebut, Kereta Cepat Jakarta-Bbola88 terbaikandung diharapkan dapat mulai beroperasi pada Juni 2023 tahun depan.
"Peluncuran nanti untuk operasional insya Allah nanti kurang lebih di bulan juni 2023," ujar Jokowi.Baca juga: Mengenal Depo Tegalluar, Rumah Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan kesiapan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang bakal diuji coba pada November 2022.
Rencananya uji dinamis akan dilakukan bersamaan dengan peninjauan Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping ke proyek tersebut. – Pihak Kepolisian menegaskan masih melakukan penyidikan soal Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim), 1 Oktober 2022, termasuk soal dugaan temuan minuman keras di lokasi.Selain itu, ia didakwa memperkaya Agus sebesar Rp 17,7 miliar, memperkaya diri sendiri sebesar Rp 183.207.870.911,13; korporasi Agusta Westland 29.500.000 dollar AS atau Rp 391.616.035.000; serta perusahaan Lejardo. Pte.Ltd., sebesar 10.950.826,37 dollar AS atau Rp 146.342.494.088,87.
Sebelum perkara Irfan masuk ke persidangan, KPK telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Agus. Namun, purnawirawan TNI AU itu tidak hadir.Melalui kuasa hukumnya, ia menyebut KPK tidak mengikuti prosedur hukum lantaran saat peristiwa itu terjadi dirinya merupakan prajurit TNI. - Proses hukum kasus korupsi pengadaan helikopter angkut Agusta Westland (AW)-101 di lingkungan TNI Angkatan Udara (AU) bergulir di meja hijau.
Dalam kasus ini, Direktur PT Diratama Jaya Mandiri, Irfan Kurnia Saleh alias John Irfan Kenway, didakwa merugikan negara hingga Rp 738,9 miliar.Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga, korupsi ini dilakukan Irfan bersama dengan beberapa orang lainnya, di antaranya mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal (Purn) Agus Supriatna yang pada kurun 2015-2017 menjadi Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).