Namun, pada 2021 Puspom Tcodashop luxy dominoNI menghentikan proses penyidikan kasus tersebut.
"Mulai dari kekuatan yang memiliki dampak pencegahan, perintah lisan, kendali tangan kosong lunak, kendali tangan kosong keras, kemudian kendali untuk menggunakan senjata kimia gas air mata," kata dia.Baca juga: Kapolri Dimintacodashop luxy domino Tegur Bawahannya Sudah Sebut Gas Air Mata Bukan Penyebab Tragedi Kanjuruhan
Penggunaan senjata kimia seperti gas air mata juga diatur dalam Prosedur Tetap RI No. 1 /X/2010 tentang Penanggulangan Anarki di mana diatur bahwa penggunaan senjata kimia seperti gas air mata harus digunakan sesuai dengan standar Kepolisian."Artinya, bahwa Kepolisian RI sendiri mengatur standar yang harus dipenuhi dalam penggunaan senjata kimia dan penggunaan gas air mata yang sudah melewati kedaluwarsa pastinya bukan termasuk standar penggunaan," kata Iftitahsari.Menurut dia, dengan diaturnya standar penggunaan senjata kimia seperti gas air mata dalam berbagaicodashop luxy domino peraturan Internal Polri, maka penggunaan gas air mata kadaluwarsa jelas tidak memenuhi prosedur.
"Seharusnya, Kepolisian bertanggung jawab terhadap kesalahan ini, bahkan menetapkan sanksi," ujar Iftitahsari.Baca juga: Detik-detik Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Menurut Komnas HAM, Berawal dari Gas Air Mata
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menemukan ada beberapa gas air mata kedaluwarsa atau expired yang ditembakan di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya menemukan gas air yang kedaluwarsa itu di lapangan.Namun, Heru belum bersedia memberikan keterangan soal pengarahan apa yang akan disampaikan oleh Kepala Negara.
Adapun pada Jumat siang, Presiden Jokowi telah membenarkan adanya agenda pengarahan besok.Hal itu disampaikan Jokowi setelah meninjau Kantor Pos Kota Bandung untuk menyerahkan bantuan sosial bahan bakar minyak (BBM), bantuan sembako, hingga bantuan subsidi upah (BSU) sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.
Namun, Kepala Negara juga enggan menjelaskan apa yang akan dibahas dalam pertemuan pada Jumat besok.Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo juga memberikan tanggapan saat ditanya soal kemungkinan mengganti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.